SIDAK MAKANAN TAKJIL BPOM SURABAYA TEMUKAN SEJUMLAH MAKANAN BERBAHAYA

NGANJUK - Sebagai rangkaian dari intensifikasi pengawasan pangan jelang ramadhan dan idul fitri 2018, badan BPOM Surabaya melakukan sidak terhadap pangan takjil yang dijajakan di alun-alun kabupaten Nganjuk. Target sidak adalah pangan takjil yang diduga mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B,  dan methanyl yellow.

Balai besar pengawasan obat dan makanan (BPOM) surabaya, melakukan sidak penjual makanan dan minuman (mamin)  di pusat kuliner alun-alun Nganjuk. Tim BPOM yang didampingi dinas perindustrian dan perdagangan, dinas kesehatan Nganjuk dan kepolisian ini, secara khusus menyasar stand-stand yang menjajakan makanan khas takjil untuk berbuka puasa. Hasilnya, petugas menemukan sejumlah makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti borak dan rhodamine B.

Pada sidak kali ini, petugas melakukan sampling terhadap 15 pedagang dan mengambil sebanyak 43 item sampel pangan takjil. Dari hasil pengujian di mobil laboratorium keliling BPOM Surabaya, diperoleh temuan 2 item pangan takjil yang mengandung bahan berbahaya. Yaitu kerupuk rambak mengandung bahan pewarna non-pangan rhodamin B dan kerupuk bawang yang mengandung boraks.

Kepala Disperindag kabupaten Nganjuk, Heni Rochtanti menjelaskan, bagi pedagang yang diketahui menjual makanan takjil yang mengandung bahan berbahaya akan langsung ditindaklanjuti. Pihaknya akan memberikan pembinaan serta pengawasan kepada para pedagang, agar tidak mencari keuntungan dengan menjual makanan berbahaya di moment ramadhan ini. Meski demikian, pihaknya meminta agar masyarakat berhati-hati dengan jenis makanan yang memiliki bau menyengat dan warna pekat karena disinyalir mengandung zat berbahaya tersebut.

Dalam pelaksanaannya, petugas BPOM nantinya akan melakukan uji laborat di tempat, terhadap makanan yang diduga kuat mengandung bahan-bahan berbahaya. Selain pengawasan pada makanan takjil, BPOM juga memperketat pengawasan makanan di pasar tradisional dan modern. (red_ )

Berbagi :