Antisipasi Santri Dan Mahasiswa Golput, KPU Gelar Rapat Pleno

JOMBANG - Ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren di Jombang, Jawa Timur berpotensi tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu mendatang. Hingga hari ini baru sebanyak 868 pemilih yang masuk ke KPU Jombang untuk pindah memilih. Sedangkan jumlah santri dan mahasiswa mencapai belasan ribu, rata-rata dari luar Jombang.

KPU Jombang menggelar rapat pleno rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih tambahan, untuk memastikan jumlah pemilih yang pindah memilih, baik yang masuk ke Jombang maupun yang keluar dari Jombang untuk memilih di daerah lain. Acara dihadiri seluruh PPK, Bawaslu, Parpol serta dispendukcapil.

Masing-masing PPK melaporkan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan. Meliputi desa atau kelurahan lokasi penyebaran perpindahan memilih, jumlah TPS serta jumlah pemilih yang masuk dan yang keluar.

Sehingga diperoleh data, perpindahan pemilih menyebar di 116 desa dan kelurahan, dengan jumlah TPS sebanyak 233 buah. Sedangkan jumlah pemilih dari luar yang masuk ke Jombang seluruhnya sebesar 868. Pemilih yang keluar dari Jombang sebanya 282.

KPU mengakui, jumlah pemilih yang pindah mencoblos di Jombang masih kecil dibanding jumlah santri dan mahasiswa luar daerah yang kini tinggal di Jombang. Hal ini menyebabkan potensi golput ditingkat santri dan pelajar akan semakin meningkat.

Meski begitu, KPU telah berupaya, namun sangat tergantung pada semangat pemilih sendiri untukmengurus perpindahan memilih.

Bawaslu Jombang menyayangkan KPU tidak melakukan jemput bola terhadap pemilih untuk mengurus perpindahan memilih. Sehingga  santri dan mahasiswa masih sangatkecil yang mengurus perpindahan memilih.

Pemilih yang akan pindah masih ada waktu. Sebab penetapan pemilih tambahan masih akan ada tahap ke 2, 12 Maret mendatang.

Jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap di jombang sebanyak 1.002.128.
Adanya pemilih tambahan yang berasal dari pemilih yang pindah memilih, tidak berpengaruh terhadap jumlah DPT.(red_ ) 

Berbagi :