Petani Melon Di Pucangsimo Gagal Panen Akibat Cuaca Ekstrim
| Dok.Tivi7News |
Jombang, Jawa Timur — Cuaca ekstrem yang melanda
wilayah Kabupaten Jombang menyebabkan banyak petani di Dusun Pucanganom, Desa
Pucangsimo, Kecamatan Bandarkedungmulyo mengalami gagal panen melon. Hampir 80
persen petani di desa tersebut merugi akibat curah hujan yang tinggi dan tak
menentu.
Muslik, salah satu petani melon jenis Amanda, mengaku
tanaman miliknya kini berusia 35 hari, namun banyak yang layu dan rusak akibat
curah hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir. “Sudah dua kali saya
tanam melon. Pertama gagal karena kebanjiran, sekarang gagal lagi karena cuaca
ekstrem,” keluhnya.
Menanam melon bukan perkara murah. Untuk satu hektare lahan,
petani harus mengeluarkan biaya hingga Rp100 juta sejak penanaman hingga masa
panen. Cuaca yang tak bersahabat membuat hasil yang diharapkan tak sebanding
dengan modal yang dikeluarkan.
Moh. Imam Mawahib, Kepala Dusun Pucanganom, menyampaikan
bahwa kondisi ini menjadi pengingat serius tentang dampak perubahan iklim
terhadap sektor pertanian. “Cuaca ekstrem sangat berpengaruh, khususnya bagi
petani yang bergantung penuh pada kondisi alam,” ujarnya.
Kini, para petani melon di Pucangsimo harus memutar otak
untuk menanggulangi kerugian dan merancang strategi agar usaha pertanian mereka
tetap berlanjut di tengah ketidakpastian cuaca yang semakin sering terjadi. (Gono_
)
Posting Komentar untuk "Petani Melon Di Pucangsimo Gagal Panen Akibat Cuaca Ekstrim"