Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Loading...

ANTISIPASI VIRUS DIFTERI IMUNISASI ORI TAHAP 2 KEMBALI DILAKUKAN




NGANJUK - Dinas kesehatan kembali melakukan Imunisasi Outbreak Reaction Immunization (ORI) difteri tahab ke 2 secara bertahab di seluruh sekolah di kabupaten Nganjuk. Namun dalam pelaksanaanya pun tidak berjalan lancar. Pasalnya, ada 2 siswa di Nganjuk yang menolak pemberian suktik vaksin ORI, lantaran ada larangan dari pihak orang tua wali murid.

Setelah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri, Dinas Kesehatan kabupaten Nganjuk melakuan Imunisasi Outbreak Reaction Immunization (ORI)  tahap ke 2  di seluruh sekolah hingga akhir Agustus ini. Kegiatan ini dilakukan setelah ORI tahap pertama pada awal Januari 2018. Hal itu disebabkan adanya status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri yang ditemukan beberapa bulan lalu.

Program imunisasi ORI tahab ke 2 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas kecamantan Kertosno di MTs Negeri 1 Nganjuk tidak berjalan mulus, pasalnya, ada 2 siswa yang menolak pemberian vaksin ORI lantaran ada larangan dari pihak orang tua.

Raya Qoiru Said salah satu siswa kelas 7-B MTs Negeri 1 Nganjuk mengaku, tidak tahu menahu alasan orang tua melarang dirinya untuk diberikan imunisasi ORI. Saat akan diberikan vaksin suntik ORI, ia pun memeberikan surat dari orang tuanya kepada wali kelas.

Sementara itu, Sugiyono kepala sekolah MTs Negeri 1 Nganjuk mengaku belum mengetahui pasti jumlah siswa yang menolak untuk di berikan imunisasi ORI. Namun, pihaknya akan mendata ulang siswa yang menolak dan memberi arahan kepada orang tua wali murid.

Andini ketua PKK kecamatan Kertosono menjelaskan, pihaknya sudah berusaha maksimal dalam memeberikan pemahaman dan bahaya virus difteri kepada siswa dan orang tua. Sementara itu, Masrukin, kepala Puskesmas Kertosono mengatakan, akan mengevaluasi ulang hasil pemberian imunisasi ORI, terutama kepada siswa-siswi yang melakukan penolakan dari orang tuanya dan memberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi.

Di kecmatan Kertosono, imunisasi tahap pertama sudah berjalan, dari target sekitar 24 ribu anak usia 1 sampai 19 tahun dalam pelaksanaanya sudah mencapai 98 persen. Untuk pencegahan virus difteri dapat dilakukan dengan memberikan vaksin secara rutin, program ORI difteri akan diberikan hingga tahab ke 3 pada akhir tahun 2018 nanti. (red_ )


Posting Komentar untuk "ANTISIPASI VIRUS DIFTERI IMUNISASI ORI TAHAP 2 KEMBALI DILAKUKAN"