Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Loading...

POLEMIK RUMKUS PENGUNGSI YANG BELUM DIRESMIKAN




NGANJUK - Proyek pembangunan rumah khusus (Rumkus) sebanyak 99 unit yang berada di wilayah Desa Sendang Bumen, Kecamatan Brebek, Kabuapten Nganjuk, hingga kini belum diresmikan. Padahal, rumkus yang dibangun dengan menggunakan dana dari (APBN) tahun anggaran 2017 dan diperuntukan untuk pengungsi itu selesai dikerjakan sekitar bulan februari 2018, kemarin. Kendati belum diresmikan, namun bangunan tersebut  sudah dihuni oleh puluhan warga eks pengungsi aceh dan warga yang tidak memiliki tempat tinggal.



Komlek rumkus yang baru selesai dikerjakan sekitar bulan februari 2018 ini, dibangun di atas lahan milik pemerintah daerah setempat. Hanya saja, meski bangunan ini bertempat di dusun pilangbangu, Desa Sendang Bumen, Kecamatan Brebek, namun bangunan ini berada di  2 lokasi yang berbeda. Jarak tempuh menuju komplek rumkus satu ke kolplek rumkus dua kurang lebih 1 km.

Pantauan di lokasi, dari bangunan rumkus sebanyak 99 unit yang sudah difungsikan warga eks pengungsi aceh dan warga setempat yang tidak memiliki tempat tinggal ini sekitar 76 unit. sedangkan sisanya, nampak masih dalam kondisi kosong alias belum terhuni.

Sayangnya, bangunan yang terbilang masih anyar itu kondisinya sudah cukup memprihatinkan.  Betapa tidak, cat dinding tak sedikit yang susah mengelupas dan beberapa silent pada bagian pintu juga sudah terlepas.

Parahnya, fasilitas umum seperti akses jalan sudah tampak  bergelombang, bahkan paving-nya pun sudah tak sedikit yang terlepas dari badan jalan. Tidak hanya itu, saluran irigasi tepat berada di depan banggunan rumkus terlihat belum terbangun.

Ketua Rt komplek rumkus, Impron mengatakan, pihaknya beserta warga terpaksa menempati rumkus yang baru selesai dibangun karena rumah-rumahan yang dibangun pasca pembongkaran paksa sudah tidak bisa ditempati lagi. Sebab, rumah-rumahan yang dibuat dari bahan bekas, diantaranya beratap asbes bekas, terpal  dan berdinding triplek, tidak mampu bertahan lama.

Impron juga menjelaskan, semua rumak eks pengungsi aceh yang berada di lahan milik pemerintah Kabupaten Nganjuk telah dibongkar sejak Januari 2017, lantaran ada proyek pemabangunan rumkus. Selama proses pembangunan itu, dirinya dan warga lainya  berteduh di dalam rumah-ruamahan berbahan bekas sembari menunggu pembangunan  rumkus selesai.



Kepala Desa Sendang Bumen, Sutoyo, membenarkan adanya proyek pembagunan rumkus di wilayahnya. Hanya saja, pihaknya mengaku tidak tahu secara pasti tentang proyek tersebut terutama menyangkut jumlah anggaran dan  teknis pembangunan. Alasannya, saat dimualinya pembagunan itu pihaknya belum menjabat sebagai kepala desa

Sutoyo mengatakan, berdasar informasi yang diterimannya, proyek tersebut merupakan  program  dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR). Otomatis, dana yang digunakan pun berasal dari APBN.

Adapun acara peresmian atau serah terima, kata Sutoyo, rencanannya akan dilakukan pada bulan april 2018. Pihaknya pun berharap, rumkus diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.



Sutoyo menambahkan, saat ini masih ada bangunan rumkus sekitar 23 unit yang belum terhuni. Untuk itu, pihaknya kini berupaya keras dengan cara megajukan permohonan kepada pemerintah daerah agar unit dapat ditempati warganya yang tidak mampu. Terutama mereka yang belum memiliki tempat tinggal dan rumahnya tidak layak huni. (red_ )

Posting Komentar untuk "POLEMIK RUMKUS PENGUNGSI YANG BELUM DIRESMIKAN"